26 November 2009/9 Zulhijjah 1430
Larangan berdusta
1. Secara umumnya berdusta itu adalah haram hukumnya.
2. Dusta adalah salah satu dosa besar dan ke'aiban yang paling buruk. Secara ijmak telah disepakati oleh umat Islam tentang haramnya berdasarkan nas-nas yang jelas.
3. Oleh itu hendaklah kita menjauhi perbuatan dusta yang dikutuk ini. Sabda nabi saw, " Tanda orang munafik itu iada tiga: Apabila berbicara ia berdusta; apabila berjanji ia menyalahinya dan ; apabila diberi kepercayaan ia berkhianat"
- (Riwayat B ukhari dan Muslm)
Dan dari Abdullah bin Amr bin Al-Asa r.a, bahawa Nabi saw bersabda: Ada empat macam sifat, sesiapa ada pada dirinya sifat itu, ia adalah seorang munafik yang benar-benar. Dan sesiapa ada pada dirinya satu macam sifat itu , bererti ada satu macam sifat munafik pada dirinya sehingga ia melepaskannya. Apabil diberi amanat ia berkhianat, apabila berbicara ia berdusta, apabila ia berjanji ia memungkingirinya dan apabila berselisih ia berbuat jahat".
- (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Menurut riwayat lain dari Muslim, " apabila berjanji ia menyalahinya "sebagai ganti dari kalimat "apabila diberi amanat ia berkhianat". Adapun yang dikecalikan dari hukum haram, musalnya riwayat dari Ummu Kalthum ra bahawa ia mendengar Rasulullah saw berkata:"Tidak terbilang pendusta orang yang mendamakan perselisihan di anatara manusia, lalu ia menyebut-nyebut suatu kebaikan atau mengatakan suatu kebaikian (sebagai keinginan baik lawan orang tersebut)
- (Riwyata Bukhari dan Muslam)
Menurut riwayat lain oleh Muslim dan Ummu Kalthum ra ia berrkata:" ......Dan aku tidak pernah mendengar Rasulullah saw memberi keringanan pada sesuatu yang dikatakan oleh manusia kecuali tiga perkara:
iaitu pada ketika perang, mendamaikan perselisihan manusia dan bicara seorang suami terhadap isterinya serta sebaliknya bicara isteri terhadap suaminya".
No comments:
Post a Comment