Monday, October 19, 2009

Rahmat Allah yang melimpah

Isnin 19 Oktober 2009/30 Syawal 1430

Rahmat Allah Yang melimpah
Rahmat Allah swt yang melimpah.

Allah swt memberi rahmatNya dengan tidak memandang bulu, dengan tidak memandang baik atau buruknya seseorang yang diberi itu.Tatapi rahmat yang diberikan dengan tidak memandang bulu itu adalah rahmat-rahmat yang kecil, dalam waktu terbatas ia itu selama hidup di dunia ini terhad dalam tempoh jangka umur seseorang itu yang sangat terhad . (60- 70, 80, 90 tahun...? )

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Allah telah menjadikan rahmat dalam seratus bahagian, maka ditahan pada-Nya yang sembilan puluh sembilan dan diturunkan dibumi satu bahagian, maka dengan satu bahagian itu masing-masing makhluk berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana khuatir memijak anaknya."

Sabda rasulullah saw;

" Sesungguhnya Allah swt pada hari ia menciptakan langit dan bumi, menciptakan pula akan 100 rahmat. masing-masingnya memenuhi ruang antara langit dan bumi. Di antara 100 rahmat tersebut dijadikan Allah hanya satu rahmat untuk di bmi ini.Dengan rahmat yang satu itulah berkasih sayangng antara seorang ibu dan anaknya, antara binatang-binatang liar dan burung-burung terhadap anak-anak masing-masing, 99 rahmat liannya ditahan dan bila sudah terjadi kiamat besar, diempurnakanNyalah rahmat itu".

Firman allah swt:

"Katakan lah (Hai Muhammad): Harta benda (kesenangagan) dunia ini sedikit, di akhirat itu lebih baik bagi orang yang taqwa di mana mereka tidak akan dianiaya di rugikan) sekalipun sedikit".

- (An Nisa': 77)

Abul-Laits berkata: "Rasulullah s.a.w. telah menerangkan kepada kaum mukmin rahmat Allah s.w.t. supaya mereka bersyurkur kepada yang telah memuliakan mereka dengan rahmat-Nya dan rahmat amal soleh, sebab siapa yang mengharapkan rahmat Allah s.w.t. harus beramal mengikut petunjukNya untuk mencapai rahmatNya.



Ibn Abbas r.a. berkata: "Ketika turun ayat:

"Warahmati wasi'at kulla syai'i." Yang bermaksud: "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.", maka iblis laknatullah menonjol-nonjolkan diri sambil berkata: Saya termasuk dari sesuatu, tentu saya akan mendapat bahagian dari rahmat-Nya." Demikian pula kaum Yahudi dan Nashara (Kristien), kemudian diturunkan lanjutannya:

"Fasa aktubua lilladz ina yattaquna wayu'tunazzakat walladzina hum biayatina yuminun." Yang bermaksud: "Maka Aku tetapkan rahmat-Ku pada orang-orang yang taqwa, jaga-jaga diri dari syirik dan mengeluarkan zakat, dan mereka percaya pada ayat-ayat Kami."

Iblis laknatullah patah harapan untuk mendapat rahmat tetapi Yahudi dan Nashara merasa tidak syirik dan sudah mengeluarkan zakat dan percaya pada kitab Allah s.w.t. Kemudian turun ayat lajutannya:

"Alladzina yattabi Uunarsulan nabiyyal ummiya." Yang bermaksud: "Ialah mereka yang mengikuti rasul nabi yang ummi yaitu Nabi Muhammad s.a.w." Sampai disini kaum Yahudia dan Nashara putus dari rahmat Allah s.w.t. Oleh sebab itu maka kewajipan utama bagi tiap-tiap orang mukmin memuji syurkur kepada Allah s.w.t. atas kurniaan nikmat iman yang diberikan Allah s.w.t. kepadanya, disamping mengharapkan semoga segala dosa-dosanya diampunkan oleh Allah s.w.t.

Yahya bin Mu'adz Arrazi dalam doanya berkata: "Ya Allah, Engkau telah menurunkan satu rahmat dan memuliakan kami dengan rahmat beragama Islam, apabila melengkapkan rahmat yang merata, bagaimana kami tidak akan mengharapkan pengampunan-Mu."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Al-khudri r.a. berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda:


"Ada seorang masuk syurga tanpa amal kebaikan, hanya ketika ia akan mati berpesan kepada keluarganya: "Jika saya meninggal bakar mayatku dan tumbuk tulang-tulangku sampai halus kemudian abunya taburkan separuh didarat dan separuh dilaut, maka ketika mati, dilaksanakan wasiatnya. Maka Allah menyuruh darat dan laut supaya mengumpulkan abunya, kemudian ketika ditanya: "Mengapa kau berbuat sedemikian itu?" Jawabnya: "Kerana takut kepadaMu Tuhan. Maka Allah mengampunkan baginya kerana takutnya kepada Tuhan itu."



Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr Al-ash berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Sesungguhnya bagi Allah tidak ada dosa yang tidak dapat diampunkannya, ada pada ummat yang sebelum kamu seorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang kemudian pergi kepada pendeta dan berkata: "Saya telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta: "Tidak ada, sebab perbuatanmu sudah melampaui batas." Maka segera ia berdiri dan langsung membunuh pendeta itu sehingga genap yang dibunuh seratus orang. Kemudian pergi ke pendeta yang lain dan berkata: "saya telah membunuh seratus orang, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta itu: "Sebenarnya perbuatan mu sudah melampau dan saya tidak mengetahui, hanya disana ada dua dusun, yang satu bernama Bushro dan penduduknya orang-orang baik yang selalu mengerjakan amal ahli syurga, sedang yang lain bernama Kafrah, penduduknya hanya berbuat derhaka melakukan amal ahli neraka, maka bila kamu pergi ke Bushro dan mengikuti amal perbuatan mereka, maka jangan ragu bahawa taubat mu akan diterima." Maka pergilah ia ke Bushro, dan ketika ia ditengah jalan jatuh mati, maka bertengkarlah Malaikat Siksa dan Malaikat Rahmat, sehingga bertanya kepada Tuhan. Maka disuruh: "Ukur saja maka kedusun mana ia lebih dekat, masukkan ia kegolongan penduduknya." Tiba-tiba terdapat ia lebih dekat kedusun Bushro sekadar ujung jari, maka ia tercatat dari golongan penduduknya."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud berkata: "Tiga macam yang saya berani bersumpah sedang yang keempat bila saya bersumpah pasti benar:

*

Allah s.w.t. tidak akan memelihara seseorang didunia, kemudian diserahkan kepada lainNya dihari kiamat.
*

Allah s.w.t. tidak akan menyamakan orang yang mempunyai bahagian dalam Islam dengan yang tidak mempunyai bahagian.
*

Tidak seorang yang cinta pada suatu kaum, melainkan akan berkumpul dengan mereka pada hari kiamat.
*

Allah s.w.t. tidak menutupi hamba didunia melainkan pasti akan menutupinya diakhirat.

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Mas'ud r.a. berkata: "Empat ayat surah Annisaa' bagi kaum muslimin lebih baik dari dunia seisinya."

Ayatnya ialah:

*

Innallaha laa yagh firu an yusy roka bihi wayagh firu maa duna dzalika liman yasaa'u waman yusy rik billahi faqad iftara itsman adziima. Yang bermaksud: Allah tidak akan mengampuni pada orang yang syirik dan dapat mengampuni selain itu bagi siapa yang dikehendaki, dan siapa yang syirik (mempersekutukan Tuhan) maka ia telah berbuat dosa yang sangat besar.
*

Walau annahum idz dhalamu anfusahum jauka fas taghfarullaha was taghfara lahumurraluuhu lawajadullaha tawwaba rahima. Yang bermaksud: Andaikan ketika mereka berbuat zalim itu datang kepadamu (Nabi Muhammad s.a.w.), lalu minta ampun kepada Allah dan dimintakan ampun oleh Rasulullah, pasti mereka akan mendapatkan Allah itu maha pengampun lagi penyayang.
*

In taj tani bu kabaa ira maa tunhauna anhu nukaffir ankum sayyi aatikum wanud khilkum mud kholan kariima. Yang bermaksud: Jika kamu meninggalkan dosa-dosa yang besar yang telah dilarang, maka Allah akan mengampunkan dosa-dosamu yang kecil-kecil dan memasukkan kamu dalam tempat yang mulia.
*

Waman ya mal suu'a au yadh lim nafsahu tsumma yas tagh firillaha yajidillaha ghafuu ra rahima. Yang bermaksud: Dan siapa berbuat kejahatan atau menganiaya diri sendiri kemudian membaca istighfar (minta ampun) kepada Allah, pasti akan mendapatkan Allah maha pengampun dan penyayang.

Jabir bin Abdillah An-Anshari r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Syafaatku untuk orang-orang yang berdosa besar dari ummatku, siapa yang mendustakannya tidak akan mencapainya." Jabir r.a. berkata: "Orang yang tidak berdosa besar tidak memerlukan syafaat sebagaimana ayat ketiga diatas."



Seluruh rahmat, nikmat, hartabnda atau kesenganagan di dunia ini terbatas sekali, terbatas banyaknya dan terbatas waktu kegunaannya. Bila seorang jatuh sakit yang berat, tak ada guna baginya wnag yang bagaimana juga banyaknya atau harta yang bagaimana juga banyak atau bagusnya. Tetapi rahmat atau kesenangan di akhirat itu tidak terbats baik jumlahnya begitu juga waktunya.

Oleh itu di sampunag mencari kesenagnan dunia sekarang ini,kita jangan lupa mencari kesenagnan untuk di akhirat nanti.Sebodoh-bodoh manusia ialah orang yang mengorabankan kesengangan akhiratnya untuk mendapat kesengangan dunia ini.

Sabda Rasulullah: " Sejelek-jelek kedudukan manusia pada sisi Allah di hari kiamat ialah seorang yang mengorbankan akhiratnya untuk dunia lainnya"

No comments: