Friday, October 3, 2008

Apakah itu kebahagian ? Dunia dan akhirat?

Jumaat 3 OKTOBER 2008 ( 3 SYAWAL 1429H)



Kebahagiaan yang abadi yang murni ialah kebahagiaan yang hakiki. Kebahagian yang abadi bermaksud kebahagiaan yang dapat bertahan berterusan bermula dari dunia ini hingga kekal ke alam akhirat.Kebahagiaan itu juga memberikan ketenagann dan tidak dirosakkan dengan unsur berpunca dari nafsu syaitan yang menjejaskan rasa kesyukuran dan kerinduan serta kasih dna taat terhadap Allah swt.

Untuk mendapatkan kebahagiaan serta ketenagana rasa aman tenteam, maka setiap hamba dituntut untuk melakukan nilai-nilai keutamaan,sifat-sifat mulia dan tindakan -tindakan yang baik berasakan ketaatan sebagai hamba Allah yang Maha Pencipta.

Rasulullah telah menasihatkan kepada kalanagan sahabat supaya, perbanyakkan sujud,sebab setiap kali engkau sujud kapada Allah, maka Allah akan mengangkat darjatmu (satu tingkat).

Sahabat yang lain meminta satu kebaikan yang sudah mencakup seluruhnya. Rasulullah saw bersabda yang bermaksud;

"Selalulah lidahmu basah dengan berzikir kepada Allah"

Rasulullah bersabda juga

" Janganlah sekali-kali engkau mencaci seseorang dan jangan pula kau gunakan tanganmu untuk memukul orang. Jika seseorang mencacimu dengan apa yang diketahuinya tentang dirimu janganlah engkau balik mencacinya dengan apa yang engkau ketahui tentang dirinya. Jangan pula sekali-kali engkau meremehkan satu kebaikan pun meski sekadar menuangkan (air) dari timbamu ke timba seseorang yang memerlukan air"

Dalam kehidupan di dunia seseorang yang soleh, umur yang semakin tua setiap detiknya nafasnya diisi dengan amal ibadah terhadap Allah swt. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak kebangaan berangan-angan hal dunia, tentang masa mudanya. Ia akan menjadi kecewa dengan ketuaannya. Di samping itu fikirannya tertumpu kepada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan untuk kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan. Hatinya akan merasa kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangan-angankan. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak beramal kepada Allah mempersiapkan diri untuk akhirat, maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Allah swt. Hari tuanya diisi dengan beribada kepada Allah dengan penuh taksub serta bersungguh-sungguh mendapat keampunan dan memohon rahmat Allah swt. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Malahan ia sentiasa merasa tenang, bahagia, syukur di atas segala nimat yang diperolehi dan mengharapkan ganjaran syurga di dunia akhirat yang kekal buat selama-lamanya, sebagiman ynag dijanikan Allah swt.

Berdoalah kepada Allah seperti yang diajarkan kepada kita,

“Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia”), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah untuk mendapat kebaikan dunia dan akhirat dan sebagaimana yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.


Sedangkan mengenai kelanjutan doa tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan syurga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Syurga itu hanyalah sebahagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk syurga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.

Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita dengan amalan soleh ynag kita lakukan tidaklah cukup untuk mendapatkan ganjaran masuk kes surga, kerana jika di kira bandingkan amatlah sedikit seklai ynag dapat kita laksanakan. Dan juga amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat syurga yang dijanjikan Allah.

Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke syurga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah?”.

Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk syurga?”. Nabi SAW kembali menjawab :

“Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.
Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk syurga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan syurga Allah .Insya Allah, Amiin.

No comments: