Selasa, 19 Januari 2010/3 Safar 1431
Takziah.
Takziah ialah menyebarkan, menyebut sesuatu sebagai hiburan bagi keluarga yang ditinggalkan mayat, meringankan rasa sedih, dan ikut mengurangi rasa duka. Takziah hukumnya sunat. Kerana di dalamnya terdapat unsur amar makruf dan nahi mungkar dan firman Allah ;
“ Bertolong-tolonglah atau berbuat baik dan taqwa..”
(Al-Maidah 5:2)
Sabda Rasulullah saw:
“ Dan Allah tetap menolong hambanya selama hamba itu menolong saudaranya”
Takziah itu disunatkan sebelum maayat itu dikuburkan dan sesudahnya. Para ashhab mengatakan takziah itu dimulai pada saat kematian samapai tiga hari sesudah dikuburkan. Tiga hari itu tidak mesti, yang betul hanyan kurang lebih, demikian pendapat yang dikemukana oleh Syeikh Abu Muhammad Al Juwani, salah seorang ashhab . Setelh berlalu tiga hari dimakruhkan hukumnya bertakkziah, sebab takziah itu dimaksudkan untuk mententeramkan harti orang yang tertimpa musibah itu. Sedangkan menurut kebiasaan apabila sudah berlalua tiga hari, maka hati pun menjadi tenang kembali.Oleh itu jangan lagi dibangkit-bangkitkan kesedihannya. Demikian apa yang dikemukakan oleh jumhur ashhab .
Menurt Abdul Abbas bin Al_Qadhi salah seorang sahabat kami; “ Tidak mengapa bertakziah sesudah hari yang ketiga, bahkan dalam masa yang lama sekalipun”Dalaa di tempat pda harim hal inji mungkin orang ynag ditimpa musibah ini tidak ada di tempat ketika mayat ditanam dan kedua apabila orang yang bertakziah itu tidak ada di tempat pada hari dkuburkan mayat itu, lalau mereka tiba di tempat sesudah hari yang ketiga.
Sunat talziah orang islam kepada orang islam dengan ucapan .
Sabda nabi saw
“Semoga Allah membalas kesabaran dengan pahala yang besar kepadamu, semoga Dia membalas kesabaranmu dengan kebaikan dan semoga Dia mengampuni (kesalahan) almarhum ini.”
No comments:
Post a Comment